Salam dan bahagia Sobat SD Negeri Sondakan..
Sebagai Sekolah Penggerak, SD Negeri Sondakan sudah melaksanakan kurikulum merdeka selama 3 tahun. Pada tahun ini kelas 1-6 melaksanakan kurikulum merdeka. Hal ini tentu menjadikan Bapak dan Ibu Guru SD Negeri Sondakan tidak asing lagi dengan istilah Pembelajaran Berdiferensiasi, Modul Ajar dan Modul Projek. Akan tetapi pada tanggal 12-13 September 2023, Bapak Ibu Guru kembali belajar dalam rangka upgrade ilmu.
Ternyata hal ini sangat diperlukan lo, sobat semua. Karena beberapa hal yang di dapat di awal kurikulum merdeka tahun 2021, ada perbedaan.
Berikut adalah beberapa hal yang mencerahkan:
1. Dalam perubahan kurikulum sangat penting melihat SKL sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tepat sasaran sesuai SKL. Guru perlu melihat, mengapa ada P5 dll dalam kurikulum merdeka. Hal ini karena SKL Kurikulum Merdeka.
3. Pembelajaran Berdiferensiasi memperhatikan kebutuhan peserta didik, bukan berarti ada pembelajaran berbeda-beda bagi anak kinestetik, visual dan audiovisual.
4. Asesmen dibedakan menjadi 2 yaitu asesmen formatif dan sumatif. Asesmen formatif dilaksanakan di awal pembelajaran dan selama proses pembelajaran. Asesmen diagnostik digunakan bagi sekolah inklusi atau sekolah khusus. Asesmen formatif selama proses pembelajaran boleh dijadikan bahan laporan (masuk daftar nilai) boleh tidak. Asesmen sumatif wajib masuk dalam rapot.
5. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila didasarkan pada analisis Elemen dan sub Elemen. Penekanan kegiatan bukan pada produknya namun pada proses yang memuat nilai-nilai dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Wah mencerahkan dan merefresh kembali ya, sobat. Bapak dan Ibu Guru semakin bersemangat mengajar siswa-siswi SD Negeri Sondakan.
(STEPH)